Next Previous Contents

7. Setelah boot pertama kali

Anda seharusnya sekarang dapat melihat prompt Login Linux, yang baru saja diboot dari hard drive Anda. Selamat Ya !!

7.1 Memulai Administrasi Sistem

Anda munkin ingin membuat account, mengganti hostname, atau mengkonfigurasi ulang X pada tahap ini, bergantung dari instalasi apa yang telah Anda lakukan. Ada banyak cara untuk melakukan setup dan konfigurasi termasuk cara mengkonfigurasi device backup, sambungan SLIP/PPP ke Internet Service Provider, dan lain-lain.

Silahkan cari buku yang membahas tentang administrasi sistem UNIX. (Penulis menyarankan buku Essential Systems Administration dari penerbit O'Reilly and Associates.) Anda nantinya juga akan menjalani hal ini selama menggunakan Linux. Anda juga sebaiknya membaca HOWTO Linux yang lainnya, seperti NET-2-HOWTO dan Printing-HOWTO, untuk memperoleh informasi tentang konfigurasi yang lainnya.

7.2 Konfigurasi LILO Sesuai dengan Keinginan

LILO adalah loader boot, yang dapat digunakan untuk memilih Linux, MS-DOS atau sistem operasi lain pada saat boot. Biasanya distribusi Anda secara otomatis mengkonfigurasi LILO pada suatu tahapan instalasi (kecuali bila Anda menggunakan OS/2, ini adalah hal yang Anda harus lakukan). Bila tidak, Anda dapat melewati bagian ini.

Bila Anda menginstall LILO sebagai boot loader primer, maka LILO akan menangani proses booting tahap pertama untuk semua sistem operasi pada drive Anda. Hal ini bekerja baik bila MS-DOS adalah satu-satunya sistem operasi yang Anda install. Tetapi Anda mungkin memiliki OS/2 pada drive itu, yang mempunyai Boot Manager sendiri. Dalam kasus ini, gunakananlah Boot Manager OS/2 sebagai boot loader primer dan gunakan LILO hanya untuk memboot Linux (sebagai boot loader sekunder).

Ada hal yang perlu diperhatikan bagi Anda yang menggunakan sistem EIDE: karena keterbasan BIOS, maka boot sector pada sistem operasi harus berada pada salah satu dari dua disk yang pertama. Kalau tidak maka LILO akan hang sesaat setelah menuliskan "LI", tidak peduli dari mana Anda menjalankannya.

Bila Anda harus mengkonfigurasikan LILO secara manual, maka proses ini dilakukan dengan menyunting file /etc/lilo.conf. Di bawah ini dijelaskan contoh dari suatu konfigurasi LILO, yang partisi Linuxnya ada pada /dev/hda2, dan MS-DOS dipasang pada /dev/hdb1 (pada hard disk kedua).

# Beritahu LILO untuk menginstall dirinya pada boot loader utama pada
# /dev/hda
boot = /dev/hda
# nama boot image yang diinstall; sebaiknya jangan dirubah
install = /boot/boot.b

# Entri untuk memboot Linux
image = /vmlinuz       # Kernelnya adalah /vmlinuz
  label = linux        # Beri nama "linux"
  root = /dev/hda2     # Gunakan /dev/hda2 sebagai filesystem root
  vga = ask            # Tanyakan user mode VGA
  append = "aha152x=0x340,11,7,1"  # Tambahkan ini sebagai pilihan boot,
                                   # untuk mendeteksi kontroler SCSI

# Entri untuk boot MS-DOS
other = /dev/hdb1      # Ini adalah partisi MS-DOS 
  label = msdos        # Beri nama "msdos"
  table = /dev/hdb     # Tabel partisi ada pada drive kedua

Setelah menyunting file /etc/lilo.conf, jalankanlah file /sbin/lilo dalam account root.Program ini akan menginstall LILO pada drive Anda. Perhatikan bahwa Anda harus menjalankan lagi /sbin/lilo setelah mengkompilasi kernel agar boot loadernya diset dengan benar (Jangan terlalu memikirkan hal ini, tapi ingat-ingat saja).

Perhatikan bagaimana cara menggunakan pilihan append pada file /etc/lilo.conf untuk menentukan parameter boot sebagaimana kita lakukan pada boot disk.

Sekarang Anda dapat mereboot sistem. Secara default, LILO akan memboot sistem operasi yang terdaftar pertama kali pada file konfigurasi, yang dalam contoh di atas adalah Linux. Cara untuk menampilkan menu boot (misalnya untuk memilih sistem operasi lain) adalah dengan cara menekan tombol shift atau ctrl pada saat boot; kemudian Anda akan melihat prompt seperti ini:

Boot:
Kemudian tuliskanlah nama sistem operasi yang ingin diboot (yang diberikan pada baris label pada file konfigurasi; yang dalam contoh di atas adalah linux atau msdos, atau tekan saja tombol tab untuk melihat daftar sistem yang tersedia.

Kemudian sekarang anggap saja Anda ingin menggunakan LILO sebagai boot loader sekunder; misalnya jika Anda ingin memboot Linux dari Boot Manager milik OS/2. Untuk melakukan boot partisi Linux dari Boot Manager OS/2, sayangnya, Anda harus membuat partisi dengan menggunakan FDISK milik OS/2, dan format partisi itu sebagai FAT atau HPFS agar OS/2 bisa mengenalinya. (Itulah IBM untuk Anda.)

Untuk membuat LILO memboot Linux dari Boot Manager OS/2, maka install saja LILO pada file system root Linux (dalam contoh di atas adalah /dev/hda2). Dalam kasus ini, file konfigurasi Anda akan terlihat semacam ini:

boot = /dev/hda2
install = /boot/boot.b
compact

image = /vmlinuz
  label = linux
  root = /dev/hda2
  vga = ask

Perhatikan perubahan pada baris boot. Setelah menjalankan /sbin/lilo maka seharusnya Anda dapat menambahkan partisi Linux ke Boot Manager. Mekanisme ini juga seharusnya bisa bekerja untuk boot loader yang digunakan pada sistem operasi yang lain.


Next Previous Contents